Sambil menghisap linting rokok tembakau, benakmu mengingat surat kilat dari keuskupan, tak lama setelah Pak Andra bertamu. Kau bisa bayangkan wajah uskup yang marah dan suaranya menggelegar menyuruh sekretarisnya mengetik surat penuh kata-kata pahit itu.
Tak apa. Di depan jalan bercabang, kau telah memilih yang terbaik.
(Di depan jalan bercabang)
Reviews
There are no reviews yet.